Usung Freemium, Hooq Ingin Raih Konsumen Baru

marketeers article

Mencapai satu juta pengguna hanya dalam enam bulan nampaknya belum cukup buat penyedia layanan video on demand Hooq. Buktinya, Hooq terus memperbaharui strategi bisnisnya untuk mengakuisisi pasar Indonesia.

Dituturkan oleh Chief Executive Officer Hooq Peter Bithos di Jakarta, Selasa (18/10/2016), Hooq memperkenalkan sistem Freemium. Ia mengklaim fitur ini menjadi yang pertama di dunia. Sistem ini diperkirakan menjadi daya tarik buat konsumen baru yang akan disasar oleh Hooq.

Sistem Freemium ini diklaim bebas iklan dan pengguna bebas untuk menonton semua episode pilot dari tiap serial yang ada di Hooq. Setiap pengguna Hooq baru mendapat akses gratis selama tujuh hari untuk menikmati konten film dan serial. Lewat dari tujuh hari, pengguna masih diberi kesempatan menyaksikan satu episode dari setiap serial yang ada di Hooq.

“Jika tertarik, mereka bisa melanjutkan ke layanan berbayar,” tambah Bithos.

Hooq juga baru saja memperbaharui tampilan antarmuka perangkat mobilenya. Tampilan ini menurut Peter membuat aktivitas menonton lebih mudah. Tampilan judul film dibuat bersusun ke bawah dengan gambar poster film diperbesar dibandingkan aplikasi lama.

Tidak berhenti di situ, Hooq juga akan memulai serangkaian kampanye dan promosi melalui media ATL (Above The Line). Menurut Guntur Siboro, Country Manager Hooq Indonesia, promosi melalui medium ATL ini akan dilakukan pertama kali oleh Hooq setelah enam bulan beroperasi di Indonesia. Akankah menggelegar?

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS