Wagub Djarot Berharap Grand Design Kepulauan Seribu Segera Dibuat

marketeers article

Memajukan Jakarta berarti juga membahas mengenai upaya memajukan pariwisata. Jakarta tentu ingin melejit dengan potensi pariwisata yang tak kalah menarik dengan destinasi wisata daerah lain. Sebut saja Kepuluan Seribu yang masuk sebagai salah satu dari 10 destinasi prioritas nasional. Untuk itu, perencanaan yang matang dan berkelanjutan dalam pengembangan Kepulauan Seribu.

“Masalah Kepulauan Seribu bukan hanya soal pengelolaan limbah, namun juga meliputi tata ruangnya. Kami mencanangkan wisata terbatas. Tidak semua destinasi wisata di Jakarta untuk massal dalam rangka mencegah kerusakan,” ujar Djarot Saiful Hidayat, Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam MarkPlus Center for Public Service bersama GK Center di di Philip Kotler Theater Class Jakarta, Sabtu (3/9/2016).

Djarot mencontohkan di Kepulauan Seribu dibuat penangkaran penyu. Sebab itu, tidak bisa 10 ribu wisatawan didatangkan setiap harinya. Contoh lain, ada terumbu karang di Kepulauan Seribu. Jangan sampai pengunjung yang datang berjumlah ribuan. Dikhawatirkan terumbu karang akan terinjak wisatawan dan akhirnya rusak.

“Nanti, kami bangun wisata sejarah terbatas di Pulau Onrust yang dulu menjadi benteng Jakarta. Bagi mereka yang tertarik pengunjung, mereka harus mendaftar lebih dulu,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia berharap ke depannya tidak ada satu pun penginapan yang dikelola swasta karena semua HPL (Hak Pengelolaan Lahan) milik pemerintah. Sekarang, tumbuh sejumlah homestay yang tak terkontrol. Ini yang merusak keindahan Kepulauan Seribu.

“Kepulauan Seribu memang masih belum memiliki perencanaan yang matang dan berkelanjutan khususnya untuk pariwisata. Sebab itu, kami memberikan kesempatan kepada Bappeda DKI untuk membuat grand design Kepulauan Seribu sepuluh tahun ke depan. Pembuatan grand design ini harus sudah selesai dalam seminggu,” tutup Djarot.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS