Warganet Maklumi Pelecehan Nadin Amizah, Pertanda Misogini?

marketeers article
Warganet memaklumi pelecehan yang dialami Nadin Amizah, pertanda misogini? (Foto: Twitter/tanyarlfes)

Nadin Amizah baru-baru ini mengalami pelecehan seksual. Mirisnya, masih ada warganet yang memaklumi kejadian tersebut dengan berdalih bahwa itu adalah konsekuensi seorang publik figur.

Ini parah banget yg komen, mana sama sama cewe kan,” demikian cuit warganet lain yang diunggah akun @tanyarlfes di platform X. 

Akun lain pun berkomentar serupa, “dan yg komen juga perempuan. Jargon doang women support women, kenyataannya saling serang juga.”

Apa yang dilakukan warganet yang memaklumi pelecehan terhadap Nadin termasuk sebagai perlakuan misogini. Science Daily mendefinisikan ini sebagai sindrom yang menyebabkan seseorang membenci perempuan.

BACA JUGA: Belajar dari Nadin Amizah, Lakukan Ini jika Alami Pelecehan Seksual

Hal ini berarti, orang tersebut sering kali menempatkan dan memandang wanita sebagai penyebab suatu masalah. Meski fenomena ini berakar dari budaya patriarki, faktanya, sesama perempuan juga bisa menjadi pelaku misogini atau disebut juga misoginis. 

Lantas, sebenarnya faktor apa yang membuat seseorang menjadi misoginis? Bagaimana pula ciri-ciri yang mengindikasikan pelaku misogini? Berikut informasi selengkapnya:

Faktor Penyebab Misogini

Terdapat banyak faktor yang menyebabkan seseorang mengidap sindrom misogini. Salah satunya, mengalami trauma masa lalu.

Seseorang bisa menjadi misoginis ketika pernah menjadi korban kekerasan oleh ibu atau pengasuhnya, mengalami perundungan oleh saudara atau teman perempuan, dihukum oleh guru wanita yang galak, atau menjalani hubungan asmara yang tidak sehat dengan seorang wanita.

Faktor lainnya menyangkut pola asuh semasa kecil. Misalnya, anak perempuan sudah sering diperdengarkan dengan ucapan-ucapan yang bernada seksis dari sesama perempuan, seperti seorang ibu mengatakan “anak perempuan gak boleh pulang malam-malam” atau dari ibu mertua yang mengatakan “istri yang baik itu harus bisa masak”.

Ucapan tersebut kemudian tertanam di benak si perempuan. Ketika dirinya melihat ada perempuan lain yang tidak sesuai dengan apa yang dia dengar sebelumnya, akan muncul rasa iri yang lantas berkembang menjadi benci dan misogini.

Ciri-Ciri Misoginis

Salah satu ciri yang menandakan seseorang mengidap misogini, yakni memperlakukan wanita secara kasar, berperilaku sinis, bahkan kerap merendahkan. Mereka tak segan mengolok-olok, mengintimidasi fisik dan emosi,  bahkan melakukan pelecehan terhadap wanita, baik di lingkungan sosial atau dalam hubungan personal.

Orang yang berperilaku misogini biasanya juga sangat kompetitif terhadap wanita, yang mana sulit menerima kesuksesan seorang perempuan yang dia kenal. Baginya, kaum hawa tak boleh lebih baik daripada pria dalam hal apa pun.

Ciri lain yang menandakan seorang misoginis, yakni sering menunjukkan sifat superior dan merasa jauh lebih baik ketimbang wanita. Sifat tersebut membuat mereka sulit berkompromi, bahkan cenderung otoriter dalam suatu hubungan.

BACA JUGA: Asam Lambung Bisa Sebabkan Muntah Darah, Benarkah?

Parahnya lagi, seorang misgonisi kerap ‘menyamar’ menjadi sosok yang membela perempuan, namun nyatanya berusaha menjatuhkan. Mereka malah merasa bahagia jika sosok perempuan disalahkan dalam sebuah masalah.

Kendati menunjukkan hal-hal tak lazim, sindrom misogini tidak digolongkan sebagai gangguan mental. Hanya saja, seorang misoginis cenderung membuat pasangannya terjebak dalam toxic relationship.

Bila Anda merasa tertekan saat menjalani hubungan dengan orang yang mengidap misogini, cobalah berkonsultasi dengan psikolog. Jangan pula ragu melapor kepada pihak berwajib jika mengalami tindak pelecehan atau kekerasan akibat perilaku misogini.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS