Warung Pintar Menjadikan Dampak Sosial Sebagai DNA Perusahaan

marketeers article

Bukan lagi rahasia bahwa banyak konsumen masa kini yang ingin berbuat baik, tidak hanya melalui amal atau donasi tetapi juga lewat bisnis. Masyarakat ingin melakukan sesuatu untuk menjadi lebih baik dan sustainable. Melihat minat yang terus berkembang serta naik setiap tahunnya, Warung pintar pun menjadi salah satu dari banyak perusahaan berbasis teknologi yang ingin memberikan dampak sosial.

“Empat tahun lalu kami hadir karena melihat adanya permasalahan sosial. Dan beberapa di antaranya terkait dengan perekonomian. Misalnya, kami melihat adanya banyak lapisan dalam perdagangan tradisional dan hal ini menyebabkan ketidak efisienan,” tutur Co-Founder dan CEO Warung Pintar Agung Bezharie Hadinegoro pada acara Marketeers XFEST 2022 dalam sesi Loving People & Planet, Sabtu (26/03/2022).

Lebih lanjut, Agung menjelaskan, mayoritas ritel di Indonesia adalah pedagang tradisional yang banyak dikenal memiliki warung. Dan, di sanalah selalu ada permasalahan terkait dengan supply chain. Permasalahan lain yang tidak kalah penting adalah banyaknya pemain, dari sekitar 3,5 juta warung masih banyak yang mengalami kesuitan dalam supply chain.

“Kami melihat teknologi dapat menjadi solusi dari hal tersebut. Dan, pada akhir tahun 2017, kami membangun Warung Pintar dengan dampak sosial sebagai DNA perusahaan untuk mendigitalisasi perdagangan trasidional agar menghasilkan transparansi dan efisiensi untuk semua stakeholder,” ujar Agung.

Warung Pintar Marketeers XFEST 2022

Tidak hanya membangun perusahaan untuk menjadi solusi. Tapi, Warung Pintar juga benar-benar memeriksa apakah mereka sudah memberikan dampak sosial? Hal tersebut mereka cek dengan sejumlah cara pengukuran. Mulai dari melihat peningkatan pendapatan, empowerment pada masyarakat, inklusi yang lebih dalam, hingga efisiensi operasional.

Tidak Mudah

Hingga saat ini, Warung Pintar telah menggandeng ratusan mitra dan memberikan dampak sosial pada mereka. Semua berawal dengan upaya menjadi solusi lewat teknologi digital yang menghasilkan transparansi dan efisiensi.

Perjalanan ini diakui Agung tidaklah mudah. Dan, membangun perusahaan atau bekerja di perusahaan denngan target dampak sosial ditegaskan olehnya sebagai proses yang berat. Ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan.

Pertama, bukan cuma fokus pada dampak tetapi bergeraklah melawan arus. Karena itu, mereka yang ingin terjun di bidang ini harus berani hadir berbeda.

Kedua, penting untuk memahami bahwa setiap napas dari perusahaan harus memikirkan dampak yang akan dibawa untuk target pasar. Sehingga produk atau layanannya memiliki dampak yang maksimum bukan hanya profit yang maksimum. “Kami mencoba melihat daari sisi dampak sosial bukan hanya ekonomi,” tegas Agung.

Ketiga, yang tak boleh dilewatkan adalah pengukuran untuk memastikan perusahaan telah memberikan dampak nyata.

Seiring berjalannya waktu, bisnis dengan target dampak sosial terus berkembang. Agung berpendapat bahwa hal ini memang tidak banyak dilakukan dulu. Dan, mengapa hal ini menjadi sesuatu yang banyak dilakukan sekarang?

“Membangun bisnis yang berdampak sosial ini membutuhkan orang-orang yang ingin merevolusi. Ini harus dilakukan bersama mereka yang konsisten mendorong, mereka yang bekerja lebih keras dan berpikir dengan data,” tutup Agung.

Related

award
SPSAwArDS