Waspadai Disrupsi di Tahun 2020 SCG Siap Ubah Strategi Bisnis

marketeers article
SUMBER: SCG INDONESIA

Siam Cement Group (SCG) siap melakukan transformasi internal untuk mengatasi disrupsi faktor-faktor eksternal di tahun 2020. Strategi tersebut meliputi pengembangan sumber daya manusia yang bertujuan menghasilkan pergeseran model bisnis yang efektif dari perusahaan manufaktur menjadi perusahaan penyedia solusi dan jasa.

Secara umum pada tahun 2019 lalu SCG mengalami penurunan pendapatan penjualan sebesar 8% y-o-y, yang diakibatkan oleh penurunan harga bahan kimia. Namun, SCG juga mengalami profit yang mencapai Rp 14.410 miliar.

Khusus pasar Indonesia, pendapatan penjualan SCG pada kuartal keempat tahun 2019 mencapai Rp 5.067 miliar. Dengan pendapatan tersebut, SCG mengkalim adanya peningkatan sebesar 36% y-o-y yang didominasi oleh pendapatan dari bisnis kemasan (Fajar Paper). Sedangkan untuk total tahun 2019, pendapatan penjualan Indonesia mencapai Rp 15.863 miliar.

“Fluktuasi yang disebabkan oleh faktor eksternal telah memberikan dampak nyata pada bisnis SCG secara global. Hasilnya pada tahun 2020, SCG mengembangkan strategi bisnis baru yang bertujuan untuk mengatasi disrupsi sembari mempertahankan kelanjutan pertumbuhan,” ujar Presiden dan CEO SCG, Roongrote Rangsiyopash.

Dengan adanya rencana transformasi bisnis tersebut, tiga inti bisnis perusahaan SCG akan bergeser dari manufaktur menjadi penyedia solusi dan layanan. Pergeseran ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan konsumen yang beragam dan terus berubah seiring zaman.

Transformasi sumber daya manusia yang dilakukan pun merupakan salah satu kekuatan utama dari perusahaan asal Thailand ini. Melalui tranformasi tersebut, SCG memiliki visi menguatkan karyawannya dengan berbagai keahlian untuk semakin memahami kebutuhan konsumen di berbagai daerah melalui penggunaan teknologi.

Ke depannya, SCG akan terus menghadirkan solusi, produk, dan layanan dari tiga inti bisnisnya. Secara khusus SCG memfokuskan strategi bisnisnya di Thailand, Indonesia, dan Vietnam.

 

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related

award
SPSAwArDS