Webinar Jadi Cara Wehelpyou Persiapkan Mitra UKM Bersaing

marketeers article

Inovasi teknologi yang terus berkembang membawa persaingan bisnis yang semakin ketat. Tak sedikit teknologi telah diadopsi oleh bisnis di berbagai sektor, termasuk usaha mikro. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkopukm) mencatat jumlah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang sudah masuk ke dalam ekosistem digital mencapai lebih dari 12 juta usaha per Juni 2021. Wehelpyou yang merupakan aplikasi layanan digital bagi para pelaku UKM terus berupaya untuk mempersiapkan para mitranya agar dapat beradaptasi dan mampu menghadapi persaingan bisnis.

Sesuai dengan komitmennya, Wehelpyou terus berkembang dan inovatif mengadakan rangkaian webinar edukatif, seperti Wehelpyou Talks yang membahas kiat sukses dalam mengoptimalkan usaha. Melalui webinar ini, iSeller Commerce diperkenalkan sebagai platform omnichannel yang hadir sebagai mitra untuk membantu para pelaku usaha mengoptimalkan omzet.

“Kami melihat perkembangan ekonomi digital saat ini sangat pesat dan dapat menghadirkan banyak sekali manfaat bagi usaha yang mampu beradaptasi. Oleh sebab itu, melalui webinar kolaborasi bersama iSeller Commerce, kami ingin para mitra UKM dan masyarakat secara umum bergabung untuk memahami pentingnya digitalisasi dalam mengembangkan usaha,” papar Muhammad Noor Sutrisno, yang akrab disapa Ino selaku CEO & Founder Wehelpyou.

Sistem omnichannel yang dimiliki iSeller memungkinkan pelaku usaha mengembangkan usahanya ke market yang lebih luas. Selain itu, sistem omnichannel juga mampu mengintegrasikan berbagai sales channel yang memungkinkan para pelaku usaha melakukan penjualan mulai dari sistem Point of Sales (POS), situs belanja online, marketplace, media sosial, food delivery, hingga sistem pencatatan kasir dan juga tsok untuk membantu para pelaku UKM dalam menerima manfaat ekosistem online.

Menurut Refi Haydi selaku Regional Sales Manager iSeller Commerce, pembatasan aktivitas di luar rumah menjadikan masyarakat terbiasa dengan berbelanja secara online selama pandemi. “Vietnam dan Indonesia merupakan dua negara di Asia Tenggara dengan perkembangan digital ekonomi paling besar sejak memasuki masa pandemi tahun 2020. Banyak kegiatan berbelanja offline yang beralih ke online, terutama food delivery, bahan makanan. Tak hanya itu, cara mendapat informasi dan hiburan pun ikut dinikmati secara online. Dengan demikian, penting bagi pelaku usaha saat ini bisa melakukan shifting dari offline ke online,” tegasnya.

Kehadiran kolaborasi ini bertujuan untuk memperkenalkan pentingnya hal-hal seperti komputasi awan atau cloud computing dan pengintegrasian sistem yang sudah semakin diperlukan dalam meningkatkan produktivitas sebuah usaha. Terlebih lagi, sebuah usaha memerlukan pencatatan dan analisis yang baik untuk membuat perencanaan ke depan. Mulai dari pencatatan stok, harga, serta penindaklanjutan secara rutin.

“Tren dalam usaha sangat dinamis. Kami akan berusaha untuk terus menghadirkan topik edukasi yang fresh dan bermanfaat bagi pengembangan usaha mitra UKM kami dan pelaku UKM secara luas yang tersebar di Indonesia,” tutup Ino.

Related

award
SPSAwArDS