WHO: 90% Warga Dunia Hirup Udara Tak Sehat

marketeers article

Media sosial di Indonesia, utamanya Twitter, diramaikan dengan hashtag “Setor Foto Polusi” dalam sepekan terakhir. Penduduk yang tinggal atau bekerja di Jakarta banyak mengunggah foto tentang memburuknya kondisi udara ibukota. Pemerintah dituntut untuk segera mengambil tindakan. Terlebih lagi, indeks kualitas udara (AQI) per 25 Juni mencatat angka 240 dan masuk zona berbahaya.

Jika dibandingkan dengan kota-kota besar di Eropa dan Amerika Serikat, Jakarta mencatatkan rekor terburuk. Dilansir Guardian, AQI London tercatat hanya 12 sedangkan San Fransisco, 26. Bulan ini, 30 orang yang merupakan aktivis lingkungan, warga sipil, pekerja seni, hingga pebisnis dikabarkan akan mengajukan tuntutan kepada pemerintah.

“Kami berharap melalui gugatan ini, pemerintah dapat meningkatkan kebijakan yang ada. Dan, mengambil langkah-langkah efektif untuk mengatasi polusi udara. Karena, kebijakan saat ini tidak berfungsi,” jelas Ayu Eza Tiara, pengacara dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH).

Menurut penelitian yang dilakukan dalam tiga tahun terakhir, polusi udara memangkas rata-rata masa hidup populasi dunia. Polusi udara menjadi salah satu ancaman untuk kesehatan manusia. World Health Organization (WHO) bahkan mengungkapkan bahwa 90% warga dunia menghirup udara tidak sehat. Hal itu menyebabkan tujuh juta orang meninggal setiap tahunnya.

WHO Director General Tedros Adhanom juga menegaskan bahwa polusi udara merupakan “tembakau baru”. Angka kematian dini karena polusi udara tidak menjadi sesuatu yang dianggap mengkhawatirkan. Padahal beberapa riset menemukan adanya keterkaitan antara polusi udara dengan pertumbuhan paru-paru yang lambat serta obesitas anak.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS